Extinction Rebellion (XR–Pemberontakan Melawan Kepunahan)

Tentang kami.

Extinction Rebellion adalah gerakan terdesentralisasi, internasional, dan non-partisan secara politis yang menggunakan aksi langsung tanpa kekerasan dan pembangkangan sipil untuk membujuk pemerintah agar bertindak adil dalam menghadapi Darurat Iklim dan Ekologi.

>>> lihat laporan tahunan kami
extinction rebellion logo

Tuntutan kami.

1. Sebarkan kebenaran.

Pemerintah harus transparan dengan mengatakan yang sebenarnya terjadi dan segera mendeklarasikan keadaan darurat iklim dan ekologi, bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait untuk mengomunikasikan urgensi perubahan.

>>> pelajari lebih lanjut

2. Bertindak sekarang.

Pemerintah harus bertindak sekarang untuk menghentikan punahnya keanekaragaman hayati dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mencapai nol pada tahun 2025.

>>> pelajari lebih lanjut

3. Melampaui politik.

Pemerintah harus menciptakan keadilan iklim dan ekologi yang dipimpin oleh keputusan Balai Masyarakat.

>>> pelajari lebih lanjut
black and white drawing of a bee

Nilai-nilai kami.

Setiap orang atau kelompok dapat melakukan gerakan secara mandiri dan melakukan aksi atas nama dan semangat XR selama aksi tersebut sesuai dengan prinsip dan nilai XR. Dengan cara ini kekuasaan terdesentralisasi, yang berarti tidak perlu meminta izin dari kelompok atau otoritas pusat.

1

Kami memiliki visi perubahan yang sama.

Menciptakan dunia yang layak untuk dihuni oleh 7 generasi yang akan datang.

Hati kami berkata bahwa dunia yang berbeda itu bisa terwujud. Visi kami tentang perubahan cukup luas sehingga dapat menampung berbagai pendapat tentang cara terbaik untuk mencapai perubahan tersebut: "Dunia yang sehat dan indah, di mana individualitas dan kreativitas didukung, dan di mana orang-orang bekerja sama, memecahkan masalah dan menemukan makna, dengan keberanian, kekuatan, dan cinta. Hal ini akan ditopang oleh budaya yang berakar pada penghormatan terhadap alam, kebebasan sejati dan keadilan."

2

Kami menetapkan misi berdasarkan apa yang dibutuhkan.

Memobilisasi 3,5% populasi untuk mencapai perubahan sistemis - seperti "pengorganisasian yang digerakkan oleh momentum".

Perubahan yang dibutuhkan sangat besar namun dapat dicapai. Tidak ada rezim di abad ke-20 yang mampu bertahan menghadapi pemberontakan yang melibatkan partisipasi aktif hingga 3,5% dari populasi (tonton [Erica Chenoweth di TEDx Talk] (https://www.youtube.com/watch?v=YJSehRlU34w)). Kita tahu bahwa kita berada di tengah-tengah krisis besar, yang mungkin sulit untuk dipahami dan diatasi. Kita sedang menyaksikan kepunahan spesies massal ke-6 dan kita tidak mengambil langkah yang memadai untuk mencegah peradaban kita dari pengaruh perubahan iklim yang paling mengerikan. Dunia ini sangat timpang, dengan kekayaan dan tuas kekuasaan yang terkonsentrasi pada segelintir orang. Kita mengalami krisis kesehatan mental dan fisik, termasuk anak-anak kita, yang disebabkan oleh berbagai bentuk kekurangan gizi dan lingkungan yang semakin rusak. Kita hidup dengan ancaman pandemi di samping kegagalan antibiotik. Krisis finansial yang lebih besar dari krisis sebelumnya sangat mungkin tak terhindarkan. Ada budaya global untuk menaklukkan "orang lain", persaingan, balas dendam, dan terorisme.

Kami menyadari bahwa tugas kami mayoritas bukan untuk "menyelamatkan dunia" namun lebih banyak pada usaha mengembangkan ketahanan kita saat berbagai keruntuhan terjadi. Kami berfokus pada perubahan yang signifikan menuju:

  • Demokrasi yang berfungsi, saat masyarakat memiliki peran nyata dalam pengambilan keputusan. Hal ini akan mencakup pelimpahan kekuasaan ke tingkat yang paling dekat dengan masyarakat dan komunitas, dengan struktur untuk memfasilitasi pengambilan keputusan di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional, jika diperlukan.
  • Ekonomi yang dirancang untuk memaksimalkan kesejahteraan bagi semua orang dan meminimalkan kerugian bagi satu sama lain, sesama makhluk hidup, dan planet tempat tinggal kita. Kita membutuhkan kebijakan dan hukum yang lebih setara, produksi lokal, pengurangan konsumsi, nol emisi karbon , dan nol limbah.
  • Menciptakan budaya regeneratif. Kita dapat mulai melakukannya sekarang juga! (Lihat 3. Di bawah dan di beberapa bagian).

Kami fokus pada gejala sistem yang rusak ini, namun kami juga mengambil kesempatan untuk menunjukkan bahwa perubahan sistem secara menyeluruh diperlukan. Kami juga fokus pada pilar-pilar yang membuat sistem neoliberal saat ini tetap bertahan:

  • Sektor keuangan yang berbasis utang dan bunga, yang dideregulasi.
  • Demokrasi yang palsu dan rusak.
  • Media yang dikuasai oleh kepentingan orang-orang kaya dan perusahaan-perusahaan yang eksploitatif.
3

Kami melestarikan budaya regenerasi.

Menciptakan budaya yang sehat, tangguh, dan mudah beradaptasi.

Budaya manusia yang regeneratif adalah budaya yang sehat, tangguh, dan mudah beradaptasi; budaya yang peduli terhadap planet ini dan kehidupannya dengan kesadaran bahwa ini adalah cara yang paling efektif untuk menciptakan masa depan yang sukses bagi seluruh umat manusia. Budaya regeneratif berarti perbaikan dari tahun ke tahun, mengambil langkah-langkah kecil untuk menyembuhkan dan meningkatkan, dan di semua tingkatan, termasuk individu, komunitas, tanah, air, dan udara. Lebih dari sekadar jaringan "aktivis", kami berusaha menemukan cara-cara untuk menjadi dan melakukan sesuatu yang mendukung perubahan positif. Hal ini dapat mencakup upacara dan doa (dengan cara yang tidak dogmatis dan tak diharapkan) sebagai format untuk menemukan inspirasi dari hal-hal yang lebih besar dari diri kita sendiri. Kita perlu terhubung kembali dengan cinta kita untuk diri kita sendiri, negara kita, dan saudara-saudara kita bersama dengan masyarakat yang lebih luas; manusia dan alam.

Budaya regeneratif mencakup fokus yang sehat pada kategori-kategori yang saling mendukung, yaitu:

  • Kepedulian terhadap diri: bagaimana kita merawat diri kita sendiri dan pemulihan pribadi dari sistem yang rusak ini.
  • Kepedulian terhadap aksi: bagaimana kita menjaga satu sama lain saat kita melakukan aksi langsung dan pembangkangan sipil bersama-sama.
  • Kepedulian interpersonal: bagaimana kita menjaga hubungan yang kita miliki, sadar bagaimana kita dapat saling memengaruhi, bertanggung jawab atas sisi hubungan kita.
  • Kepedulian terhadap komunitas - bagaimana kita menjaga perkembangan kita sebagai sebuah jaringan dan komunitas, memperkuat hubungan dan kepatuhan kita terhadap prinsip-prinsip dan nilai-nilai.
  • Kepedulian terhadap manusia dan planet - bagaimana kita menjaga komunitas yang lebih luas dan bumi yang menopang kita semua.

Semua tentang hubungan. Hubungan kita dengan diri sendiri dan sejarah pribadi, hubungan kita dengan apa yang kita perjuangkan, hubungan kita dengan individu lain dari hari ke hari, dan hubungan kita sebagai sebuah kelompok - semua ini sepenuhnya saling bergantung. Kepedulian terhadap diri juga mencakup tentang menjaga bagian hewani dari diri kita yang merespons secara naluriah terhadap situasi yang penuh tekanan dengan melawan atau melarikan diri atau pingsan.

4

Kami secara terbuka menantang diri sendiri dan sistem yang rusak.

Meninggalkan zona nyaman untuk bertindak demi perubahan.

Kita berkewajiban untuk melawan sistem tidak adil yang telah menghancurkan kehidupan di bumi dan ini. Sebagian dari kami akan melakukan aksi terbuka ("di atas tanah* ") dengan risiko ditangkap dan dituntut. Terbukti bahwa pembangkangan sipil terbuka dan aksi langsung seperti itu sangat penting untuk perubahan (Lihat misalnya bukti dalam CounterPower oleh Tim Gee dan This is an Uprising oleh Engler & Engler). Tidak semua orang perlu atau harus melakukan hal ini, karena ada alasan kuat bagi beberapa orang untuk tidak melakukannya (kami meminta semua orang meluangkan waktu untuk memahami keadaan, ketakutan, dan motivasi mereka di sini). Yang terpenting, budaya Extinction Rebellion harus mendukung mereka yang bersedia mempertaruhkan diri dengan cara ini - ada juga banyak peran pendukung yang penting dan butuh setidaknya 3% dari populasi untuk berpartisipasi secara aktif. Kami akan mempraktikkan budaya keamanan sebaik mungkin sehingga aksi-aksi yang direncanakan tidak dihentikan sebelum aksi tersebut selesai. Namun bagaimanapun pembangkangan sipil dan aksi langsung berada dalam sorotan publik, penyelenggara menerima risiko apa pun, dan kami telah menerbitkan "pernyataan kebutuhan" secara online yang menjelaskan mengapa kami percaya bahwa aksi kami dapat dibenarkan. Namun, kami tidak hanya sekadar berada di luar sana dan beraksi, kami juga harus menyediakan sumber daya untuk semua aspek budaya regeneratif dan juga meluangkan waktu untuk merefleksikan apakah yang kami lakukan sudah efektif. Kami mungkin akan merasa kesulitan untuk tetap fokus pada beberapa aspek dari aksi ini, termasuk menjaga diri sendiri dan satu sama lain. Mungkin ada tuntutan untuk melakukan aksi berikutnya, untuk menjadi "aktif", dan hal ini dapat menyebabkan kelelahan.

Alangkah baiknya jika kita mampu mengubah gaya hidup kita untuk mencerminkan perubahan yang dibutuhkan dalam masyarakat, seperti mengubah pola makan, memilih ke mana kita pergi berlibur, dan seterusnya (namun tanggung jawab pribadi sering kali dituntut berlebihan padahal perubahan bisa dilakukan saat kita memiliki hak istimewa). Untuk segala tantangan ini, kami meminta ruang, kesabaran, dan kesediaan untuk mencoba hal-hal baru supaya dapat dikaji apakah hal baru tersebut mendukung tujuan kami.

*Kami menghargai dan mengagumi mereka yang bersedia melakukan aksi "bawah tanah" atau "terselubung" untuk memperjuangkan lingkungan dan keadilan sosial, di wilayah lain. Untuk kejelasan, dan demi keselamatan bagi yang melakukan aksi dengan nama Extinction Rebellion, penting bagi kami untuk menjelaskan bahwa semua aksi yang memakai nama Extinction Rebellion adalah "di atas tanah", yaitu aksi yang dilakukan di tempat terbuka dan tidak ada tindakan di bawah tanah yang dianggap sebagai bagian dari Extinction Rebellion.

5

Kami menjunjung tinggi refleksi dan pembelajaran.

Mengikuti siklus aksi, refleksi, pembelajaran, dan perencanaan untuk aksi selanjutnya. Belajar dari gerakan dan konteks lain serta pengalaman kami sendiri.

Kami tidak tahu bagaimana segala sesuatunya akan berubah, jadi kami bersedia untuk bereksperimen dan belajar dari apa yang kami lakukan. Dengan terus-menerus bertanya, berefleksi, dan mempelajari hal-hal yang berhasil dilakukan di tempat lain, kami akan meningkatkan apa yang kami lakukan dan tidak terjebak dalam perilaku yang berulang-ulang. Ini adalah proses yang aktif dan berkelanjutan, membutuhkan waktu dan masukan bagi tiap individu dan kelompok untuk memikirkan apa yang telah berjalan dengan baik dan mengapa, apa yang bisa dilakukan secara berbeda untuk menjadi lebih baik lagi.

6

Kami menghargai dan menerima semua orang.

Bekerja secara aktif untuk menciptakan ruang yang lebih aman dan lebih mudah diakses.

Sebagai sebuah gerakan, kami berkomitmen untuk mengampanyekan hak hidup dan berjuang untuk kehidupan masa depan anak-anak kita dan planet ini. Kami menyadari bahwa untuk mengubah dunia, kita harus mengubah cara kita berpikir dan menjalin hubungan dengan orang-orang yang bekerja dan bersekutu dengan kita. Dunia saat ini didefinisikan oleh berbagai hierarki ras, kelas, gender, seksualitas, dll. Bagi mereka yang berada di lapisan bawah hierarki ini, sebagian wilayah di dunia bukanlah tempat yang aman. Untuk menciptakan ruang yang lebih aman, kita perlu bekerja secara aktif untuk terus membangun pemahaman tentang bagaimana hierarki ini beroperasi, sehingga kita dapat menantangnya dan membangun inklusi dengan membuat ruang yang lebih mudah diakses. Oleh karena itu, agar gerakan kami aman bagi semua orang, gerakan kami harus aman bagi kelompok marginal.

Prinsip ini mencakup komitmen untuk menciptakan ruang yang lebih aman untuk mendukung inklusivitas. Tujuan kami adalah agar setiap individu disambut tanpa memandang etnis, ras, kelas, jenis kelamin, identitas gender, presentasi gender, seksualitas, usia, pendapatan, kemampuan, pendidikan, penampilan, status imigrasi, agama dan kepercayaan maupun ketidakpercayaan, serta pengalaman sebagai aktivis. Setiap individu dalam gerakan ini bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara ruang yang lebih aman, penuh kasih, dan ramah. Orang-orang baru dalam gerakan ini perlu disambut secara eksplisit. Titik awal yang sederhana adalah kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar ini.

Kekerasan fisik atau verbal terhadap orang lain tidak dapat diterima. Perilaku diskriminatif, ungkapan atau perilaku yang menunjukkan dominasi rasial, seksisme, anti-semitisme, islamofobia, homofobia, ableisme, diskriminasi kelas, prasangka berdasarkan usia, dan segala bentuk penindasan lainnya termasuk berbicara kasar terhadap orang lain, baik dalam sebuah aksi maupun di tempat lain, tidak diterima, saat tatap muka maupun di dunia maya.

Kami juga menyadari bahwa kita adalah makhluk yang kompleks dan bisa menunjukkan banyak sisi yang berbeda dari diri kita pada waktu yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda. Sebagai contoh, terkadang kita mungkin bersikap peduli, di waktu lain bersikap menghakimi, dan pada kesempatan lain bersikap reaktif. Ada sisi dari diri kita yang dengan senang hati kita tampilkan, dan ada sisi di mana kita masih mengalami pergumulan, atau bahkan mungkin tidak menyadari bahwa sisi itu ada sampai mereka muncul. Dengan pengetahuan ini, kita mendekati satu sama lain dengan welas asih, dan mendorong satu sama lain untuk meningkatkan kesadaran diri.

7

Kami mendistribusikan kekuasaan secara aktif.

Menentang konsep kekuasaan hierarkis agar semua individu dapat berpartisipasi secara adil.

Fondasi dari jaringan ini adalah hubungan antara para pesertanya. Kami akan bekerja setiap hari untuk membangun kepercayaan, rasa hormat, dan hubungan timbal balik di antara kita semua. Kami percaya bahwa semua anggota memiliki niat baik dan akan menentang sikap tak menghargai. Kami menggunakan teknik-teknik resolusi konflik untuk menangani konflik dengan cara yang sehat yang akan membawa pertumbuhan bagi gerakan kami. Pekerjaan kami berdasar pada dialog, penyembuhan, transformasi kolektif dan keadilan. Kami tidak akan menoleransi sikap saling mempermalukan atau intimidasi dalam bentuk apa pun. Hal ini mengharuskan kita untuk saling jujur dan terbuka pada diri sendiri dan orang lain; kita semua memiliki prasangka dan bias, dan hal ini harus diakui daripada disimpan secara negatif. Setiap orang bertanggung jawab untuk mengubah kebiasaan dan perilaku yang merusak.

Kita menyadari bahwa dunia saat ini terstruktur oleh berbagai hierarki yang saling bersinggungan berdasarkan kelas, ras, jenis kelamin, seksualitas, ke(tidak)mampuan, dan sebagainya. Oleh karena itu, pengalaman setiap orang dibentuk oleh posisinya dalam berbagai hierarki sosial ini. Sebagai contoh, perempuan kulit hitam akan mengalami bentuk penindasan yang berbeda dengan perempuan kulit putih, karena ras dan gender berpadu untuk membentuk pengalaman.

Meskipun kami ingin hidup di dunia tanpa hierarki ini lagi, kami tidak bisa berpura-pura bahwa hierarki ini tidak ada di dalam jaringan kami. Oleh karena itu, kami ingin memusatkan suara kepada kelompok marginal, dengan memberikan ruang bagi mereka untuk berbicara dan mendorong mereka untuk mengambil posisi kepemimpinan / koordinasi. Hal ini bukan semata mencari 'siapa yang paling tertindas', namun secara sadar memberikan ruang bagi mereka yang harus berjuang lebih keras untuk didengar, diakui, dan dihormati.

Secara praktis, hal ini berarti:

  • Kami mengutamakan peran koordinasi kepada kelompok marginal.
  • Pesan media kami mencakup isu dan suara yang sering kali diabaikan (misalnya, hubungan antara perubahan iklim dan pusat-pusat detensi imigrasi). Namun kami berhati-hati untuk tidak berbicara atas nama orang lain.
  • Aksesibilitas adalah penting (dalam hal penitipan anak, akses kursi roda, tidak berbicara dalam jargon teknis), baik dalam pertemuan maupun aksi.
  • Kami menyadari bahwa perilaku menindas tertanam secara sosial di dalam diri kita, dan orang-orang yang memiliki hak istimewa diminta untuk berkomitmen mempertanyakan hak istimewa mereka dan terbuka untuk ditantang.
  • Kami menyegarkan kembali para pemegang posisi tanggung jawab sehingga kekuasaan tidak mengakar.
  • Kami menanamkan praktik anti-penindasan ke dalam materi pelatihan kami.
  • Strategi kami difokuskan untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk membangun aliansi yang tulus dengan gerakan akar rumput dari orang-orang yang paling terpinggirkan.
  • Kami juga menyadari bahwa terkadang orang melakukan kesalahan, salah menilai, dan salah langkah, dan kami berusaha untuk menghindari eksposur yang memalukan ketika sudah jelas bahwa suatu masalah perlu diangkat dan ditangani.

Memiliki basis data, media sosial dan situs web; penggalangan dana untuk pertemuan, dan sebagainya, berarti ada pemusatan kekuasaan. Untuk mengurangi masalah kekuasaan yang mungkin timbul, kami memiliki Anchor Circle (Lingkaran Jangkar), yang perannya transparan dan ada proses rotasi keluar masuk di dalamnya.

Anda dianjurkan memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini: Jika Anda rutin melakukan suatu peran, apakah mungkin untuk melatih orang lain untuk melakukannya? Jika seseorang mengambil peran kepemimpinan, dapatkah Anda belajar darinya sehingga Anda dapat mengambil alih? Dapatkah Anda menantang diri sendiri untuk berperan di garda depan meski hal ini tidak biasa Anda lakukan? Apakah Anda meluangkan waktu untuk belajar tentang kekuasaan dan hak istimewa? Apakah Anda paham bahwa kekuasaan dan hak istimewa yang Anda miliki berpengaruh pada orang lain dan gerakan yang Anda ikuti?

8

Kami menghindari kultur saling menyalahkan dan mempermalukan.

Kita hidup dalam sistem yang rusak, tetapi tidak ada satu orang pun yang patut disalahkan.

Menyalahkan dan mempermalukan tidak akan membantu dalam jangka panjang. Meskipun kampanye tertentu mungkin berusaha menyoroti perusakan yang dilakukan oleh sebuah institusi, termasuk individu yang bekerja di institusi tersebut, titik tolak kami adalah bahwa kita hidup di dalam sistem beracun yang telah merusak semua orang. Kami dapat menyebutkan berbagai perilaku yang tidak membantu, eksploitatif atau kasar, dan kami tidak akan menoleransi perilaku tersebut, namun kami tidak menunjukkan cinta atau kuasa dengan menyalahkan dan mempermalukan. Hal ini juga berlaku dalam dinamika interpersonal dan kelompok serta hubungan kita dengan diri sendiri.

Kami merangkul perubahan yang menciptakan persatuan dalam keragaman; kami perlu memperbaiki hubungan di antara kami, menghindari jebakan antarpribadi yang berasal dari permainan yang mungkin secara tidak sengaja kami mainkan dan membangun kesadaran atas struktur yang akan memecah belah. Kami menyadari bahwa emosi terkadang perlu diungkapkan, bahwa periode pelampiasan mungkin diperlukan. Kami meminta satu sama lain untuk saling berbaik sangka saat berbagi emosi dan kembali lagi ke dasar cinta, rasa hormat, dan keramahan. Kita harus berbelas kasih ketika ada kesalahan. Kesalahan adalah kesempatan untuk belajar. Kita harus mencari cara untuk saling terhubung dan memahami. Mendengarkan satu sama lain secara mendalam adalah hal yang ampuh. Kita terutama perlu mendengarkan mereka yang berasal dari kelompok yang suaranya cenderung dibungkam.

9

Kami adalah jaringan tanpa kekerasan.

Menggunakan strategi dan taktik tanpa kekerasan sebagai cara yang paling efektif untuk membawa perubahan.

Non-kekerasan membuat gerakan kami tetap hidup. Kami tidak menggunakan kekerasan dalam mengungkap pelaku sesungguhnya dari kekerasan sistemik yang diderita oleh banyak penduduk di seluruh dunia. Strategi kami adalah untuk membawa cahaya pada ketidakadilan yang dialami oleh banyak orang setiap hari. Kami merasakan sakit akibat kesewenang-wenangan polisi dan pihak-pihak lain, dan kami akan terus mengekspos kekerasan mereka melalui disiplin kami. Non-kekerasan telah terbukti secara jelas sebagai alat yang efektif dalam mobilisasi massa (lihat karya Gene Sharp dan Erica Chenoweth) dan oleh karena itu kami mendasarkan gerakan kami pada hal ini.

Kami juga menyadari bahwa banyak orang dan gerakan di dunia terancam kematian, pengusiran, dan pelecehan dalam mempertahankan apa yang mereka miliki. Kami tidak akan mengutuk mereka yang secara adil membela keluarga dan komunitas mereka menggunakan kekerasan, terutama karena kita juga harus mengakui bahwa acap kali hak istimewalah yang membuat kita tetap aman. Kami berdiri dalam solidaritas bersama mereka yang tidak memiliki hak istimewa untuk melindungi diri sehingga terpaksa harus menggunakan cara-cara kekerasan; ini tidak berarti kami membenarkan semua kekerasan, hanya saja kami memahami bahwa dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat dibenarkan. Kami juga tidak mengutuk gerakan sosial dan lingkungan lain yang memilih untuk merusak properti untuk melindungi diri mereka sendiri dan alam, misalnya melumpuhkan rig pengeboran minyak atau membuat pusat penahanan tidak berfungsi. Namun, jaringan kami tidak akan melakukan perusakan properti yang signifikan karena adanya risiko keterkaitan institusi dan peserta aksi.

10

Gerakan kami berbasis pada otonomi dan desentralisasi.

Kami secara kolektif menciptakan struktur yang dibutuhkan untuk menantang kekuasaan.

Kami menyadari bahwa kita tidak bisa mengandalkan pemerintah untuk menyelesaikan masalah di dunia. Pemerintah cenderung memusatkan kekuasaan dan kekayaan di tangan segelintir orang yang memiliki hak istimewa, dan sering kali mengabaikan kepentingan mayoritas dan alam. Kami menyadari bahwa kami harus mengorganisir diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan kami, yang dalam konteks Extinction Rebellion berarti bahwa kami bekerja untuk menyamakan kekuatan dengan mengganggu pilar-pilar kekuasaan yang telah mengatur kehidupan kami. Dengan demikian, tujuan kami adalah menciptakan akses ke sumber daya yang kami butuhkan, seperti struktur demokratis yang memastikan setiap orang memiliki suara dan pengaruh, informasi yang datang tanpa bias orang kaya dan berkuasa, perawatan kesehatan yang layak, pendidikan, perawatan sosial dan perumahan, produksi energi bersih, dan perlindungan dalam hukum untuk mencegah ekosida.

Setiap orang atau kelompok dapat mengorganisir diri secara mandiri di sekitar isu-isu yang dirasa paling mendesak dan melakukan aksi atas nama dan semangat Extinction Rebellion - selama aksi tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Extinction Rebellion. Dengan cara ini, kekuasaan terdesentralisasi, yang berarti tidak perlu meminta izin dari kelompok atau otoritas pusat. Kami juga mempromosikan gagasan "holokrasi" daripada konsensus:

  • Bahwa dalam sebuah kelompok dapat disepakati satu atau dua orang untuk melakukan tugas tertentu untuk kelompok tersebut. Orang-orang tersebut kemudian diberdayakan sepenuhnya untuk melakukan tugas tersebut.
  • Mereka sebaiknya meminta saran dan umpan balik, namun mereka tidak memerlukan izin dari siapa pun untuk menyelesaikan tugas tersebut.
  • Mereka bertanggung jawab penuh atas hasil yang diperoleh dan harus merefleksikannya serta melakukan evaluasi untuk peningkatan selanjutnya. Jika terjadi masalah, mereka harus membantu "membersihkan".

Pada saat yang sama, sebagai sebuah jaringan, Extinction Rebellion mengorganisir diri untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang berpartisipasi di dalam jaringan, memberikan pelatihan dalam tindakan strategis untuk perubahan, mendidik diri sendiri dan satu sama lain di sekitar isu-isu kekuasaan, hak istimewa dan cara memerdekakan diri, menciptakan aksesibilitas yang lebih baik, merawat kebutuhan emosional dalam kaitannya dengan bekerja bersama, dan meluangkan waktu untuk saling bersosialisasi dan bersenang-senang.

black and white drawing of an hourglass

Cerita kami.

Extinction Rebellion adalah sebuah gerakan global yang menggunakan pembangkangan sipil tanpa kekerasan dalam upaya untuk menghentikan kepunahan massal dan meminimalkan risiko keruntuhan sosial. Pada tanggal 31 Oktober 2018, para aktivis Inggris berkumpul di Parliament Square di London untuk mengumumkan Deklarasi Pemberontakan terhadap Pemerintah Inggris. Beberapa minggu berikutnya aksi ini membuahkan hasil. Enam ribu pemberontak berkumpul di London untuk secara damai memblokir lima jembatan utama di Sungai Thames. Pohon-pohon ditanam di tengah-tengah Parliament Square, dan sebuah lubang digali di sana untuk mengubur peti mati yang melambangkan masa depan kita. Para pemberontak merekatkan diri mereka di gerbang Istana Buckingham dengan lem super sambil membaca surat kepada Ratu. Extinction Rebellion pun lahir. Panggilan untuk memberontak dengan cepat menjadi global, dengan kelompok-kelompok yang bermunculan pada minggu berikutnya di Eropa, Amerika Serikat, dan segera setelah itu di seluruh dunia. Tanpa pemimpin dan benar-benar global, setiap kelompok baru membuat gerakan ini semakin kuat, membawa perspektif, kebijaksanaan, keahlian, energi, dan inspirasi baru.

Mengapa memberontak?
black and white drawing of an orchid
Yang dapat Anda lakukan.

Sekarang adalah waktu untuk bertindak.

Strategi tradisional seperti mengajukan petisi, lobi, pemungutan suara, dan protes tidak berhasil karena adanya kepentingan-kepentingan yang sudah mengakar dari kekuatan-kekuatan politik dan ekonomi. Oleh karena itu, pendekatan kami adalah pendekatan pembangkangan sipil tanpa kekerasan - sebuah pemberontakan untuk membawa perubahan, karena semua cara lain telah gagal.

Bergabunglah dengan kami dan bertindaklah sekarang